Friday, September 28, 2007

Open up your heart..(part. 2)

Waktu memang terlalu malas untuk menunggu,,diapun berlalu meninggalkan ruang kelasku,,meninggalkanku yang masih terkesima memandang jejaknya. Saat itu,,dia memang tak menatapku. Bahkan,,mungkin dia tidak tahu keberadaanku. Menyedihkan memang,,tapi itulah awal perjumpaanku dengannya.

Hari ini,,adalah hari yang sangat kuharapkan tidak pernah terjadi. Ya,,hari ini adalah hari perpisahan yang menyakitkan itu. Ditengah hiruk-pikuk penuh suka cita yang dilontarkan oleh para calon alumni SMA Bhakti Karya,,aku hanya mematung,,terdiam,,aku menyisirkan pandanganku kesemua sudut yang dapat terlihat dari tempatku berpijak sekarang,,aku mencari sosoknya,,sosok Hadi yang sederhana. Moment ini mengingatkanku pada pemilihan Putra sekolah,,dimana Hadi menjadi salah satu finalisnya. Saat aku sedang putus asa karena mengira dia tidak datang,,aku dikejutkan oleh sosoknya yang teramat gagah dalam balutan jas. Aku sama sekali tidak tahu bahwa dia ikut dalam pemilihan itu. Dari situlah aku tahu bahwa dia punya segudang prestasi yang amat membanggakan. Dibalik sosoknya yang pendiam terdapat sejuta potensi yang membuatku semakin bangga untuk mencintainya. Hatiku tak salah memilih orang.



Paparazzi,,adalah cara yang kugunakan untuk mengabadikan semua langkahnya. Ditelepon genggamku entah sudah berapa banyak gerak-geriknya yang terekam. Begitupun hari ini,,yang mungkin akan menjadi hari terakhirku untuk menatapnya di SMA ini. Dirinya terlihat sangat tampan mengenakan kemeja berwarna langit. Aku tergugu,,sambil kembali melancarkan serangan paparazziku. Sebenarnya aku jenuh dengan hal ini,,tapi mau bagaimana lagi,,walaupun dia mempunyai amat banyak prestasi,,dia tetap tidak seterkenal iqbal sang ketua Rohis ataupun Roy,,sosok pria yang menjadi idola di sekolah. Sehingga aku tak punya keberanian untuk mendekati Hadi. Karena dibalik senyumnya yang menentramkan hati,,Hadi tetaplah sosok pendiam yang sederhana.

Thursday, September 27, 2007

Open up your heart..

Hmmfh,,sudah hampir satu tahun aku hanya bisa mengaguminya..
Aku binggung pada diriku sendiri,,kepiawaianku dalam merangkai kata dan predikatku sebagai cerpenis,,luluh lantak dihadapannya,,bahkan aku tak berani untuk sekedar 'ber-say hello' dengannya. Hadi,,seorang pria sederhana yang telah berhasil memblokir keberanian diriku.


Dan seperti inilah jadinya,,selama setahun kuhabiskan hidupku hanya untuk menatapnya dari jauh..


Besok adalah hari perpisahan di SMA Bhakti Karya,,tempat dimana pertama kali aku bertemu dengannya..
Dan mulai besok,,aku tak akan melihatnya lagi mengenakan seragam Putih abu-abu,,melihatnya berjalan menyusuri lapangan sekolah menuju Masjid,,tempat yang selalu dia tuju saat jam istirahat kedua demi menunaikan kewajibannya. Saat-saat inilah yang sangat aku tunggu,,karena pada saat inilah aku dapat melihatnya dari dekat,,menikmati senyumnya,,dan mendengar kemerduan suaranya saat melafadzkan ayat-ayat Allah.


Saat ini,,memoriku bergulir kebelakang. Teringat saat senyumnya untuk pertama kali menghiasi rona hidupku. Saat itu hari ketiga Masa Orientasi di SMA Bhakti Karya,,dirinya memasuki ruang kelasku,,menebarkan senyum dan berteriak lantang "ALLAHU AKBAR..!!" bersama beberapa temannya. Rohis,,adalah salah satu ekstrakurikuler yang digelutinya saat itu,,entah mengapa dirinya sangat menarik perhatianku,,padahal sejujurnya dia tidak setampan Iqbal sang ketua Rohis yang saat itu berdiri tak jauh darinya,,dimana Iqbal berhasil membuat histeris sebagian besar kaum hawa di ruangan itu. Namun,,tidak demikian denganku,,aku lebih tertarik menikmati sosok Hadi yang sederhana.